Kab. Cianjur, Jawa Barat – Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Ibu Zuryati Simbolon didampingi Direktur Utama PT Berdikari Bapak Harry Warganegara melakukan kunjungan ke Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) milik PT Berdikari di Cianjur pada 2 Februari 2023. Tujuan kunjungan tersebut adalah peninjauan standar operasional RPHU dalam melakukan penyerapan ayam dari peternak, serta kesiapan produksi dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Kunjungan ini merupakan bentuk hadirnya pemerintah dalam upaya kedaulatan pangan khususnya sektor industri peternakan. “Akuisisi RPHU ini menjadi bagian dari realisasi Berdikari dalam mengembangkan bisnis peternakan unggas melalui integrasi supply chain hingga hilir, sehingga juga memperluas pasar dan meningkatkan kinerja perusahaan.” ujar Ibu Zuryati.
Rombongan kunjungan tersebut berkesempatan untuk menyaksikan keseluruhan proses rantai dingin/cold chain di RPHU Berdikari yang sesuai dengan standar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, & Halal) dalam proses dari awal ayam masuk, proses pemotongan, pengolahan hingga pembekuan dapat diterima oleh masyarakat tanpa bahan pengawet kimia. “Kami berupaya untuk selalu memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang ditentukan dan siap untuk menyambut bulan puasa dan Idul Fitri dengan baik”, ungkap Bapak Harry.
Hal ini tak lepas dari dukungan pemerintah, seperti dengan adanya freezer blast dan cold freezer oleh Badan Pangan Nasional, serta dukungan rantai pasok oleh Kementerian Pertanian, mitra BUMN dan stakeholder lainnya.
RPHU tersebut merupakan salah satu fasilitas pemotongan hewan unggas yang memiliki kapasitas pemotongan hingga 2000 ekor/jam. Pada kesempatan yang berbeda. Dalam sambutannya di acara Topping Off Indoor Multifunction Stadium Gelora Bung Karno, Jakarta pada 13 Januari 2022, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa jajaran BUMN siap mengoptimalisasi investasi di sektor pangan demi kedaulatan pangan Indonesia. Sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa industrialisasi pangan merupakan bagian dari investasi utama, selain investasi pada hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Serta dukungan terhadap pemerintah indonesia dalam menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, berkelanjutan, serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.